Jakarta – Anggota kelompok Gonobadi Dervishes, pengikut aliran Sufi dan dianggap ancaman oleh penguasa teokratik Iran, bentrok dengan pasukan kepolisian anti-huru hara setelah berkumpul di kantor polisi untuk menuntut pelepasan sejumlah anggota mereka dari penjara.
Tiga polisi anti-huru hara tewas saat bus dengan sengaja menabrak barisan mereka, sementara seorang milisi pendukung pemerintah -Basij- kehilangan nyawa karena ditabrak mobil itu dan satu korban lain tewas ditusuk, kata petugas setempat.
Sejumlah anggota dari kelompok Sufi itu berjaga di rumah pemimpin mereka, Nourali Tabandeh (90), di kawasan sama di utara Tehran. Mereka mengaku tidak akan membiarkan polisi menangkap sang pemimpin.
Unjuk rasa itu terjadi beberapa pekan setelah terjadinya gelombang unjukrasa menentang pemerintah di 80-an kota, yang menewaskan 25 orang dan membuat ribuan orang ditangkap.
Meski kedua unjukrasa itu tidak berkaitan, demonstrasi-demonstrasi itu sama-sama merupakan bagian dari kemarahan publik yang kemudian memunculkan respon keras dari pasukan keamanan pemerintah Iran.
Juru bicara kepolisian, Montazer al-Mahdi, mengatakan bahwa di antara 300 orang yang ditangkap adalah dua pengendara mobil yang menjadi penyebab kematian petugas keamanan. Selain itu sekitar 30 polisi dan pengunjukrasa juga mengalami luka, kata dia.