Ia menambahkan, revitalisasi pasar menjadi penting untuk dilakukan. Dengan adanya revitalisasi, tingkat penjualan pedagang diyakini dapat leboh baik. Selain itu juga menimbulkan suasana yang kondusif untuk melakukan kegiatan transaksi jual-beli.
“Bahkan kebijakan ini dinilai pro perempuan. Melihat pasar menjadi tempat dimana kaum perempuan banyak beraktifitas,” tutur Gus Ipul. Sehingga bisa meningkat indeks pembangunan perempuan.
Tantangannya, sejauh mana dialog dapat dibangun menjelang revitalisasi dilakukan. Banyak pedagang yang merasa khawatir, revitalisasi membuat pendapat mereka menurun. Padahal, justru perbaikan pasar ini berdampak positif bagi penjualan.
“Kedatangan ini menjadi bagian kita menjalin dialog dengan pendagang dan meyakinkan mereka, langkah ini justru dapat menaikkan penjualan mereka. Dan juga bisa bersaing,” pungkas dia. Sekaligus memetakan pasar mana yang diprioritaskan pembangunannya.
Selain itu, komitmen revitalisasi pasar tradisional ini sejalan dengan arah pembangunan ekonomi kerakyatan yang ditawarkan Gus Ipul-Puti untuk Jawa Timur.(min)