Dr Wawan Sobari : Cagub Baru Adu Branding, Harusnya Sudah Program

Dr Wawan Sobari : Cagub Baru Adu Branding, Harusnya Sudah Program

Maka, visi itu diperlukan dalam rangka mempertahankan pestasi yang sudah ada. Kalau Cagub belum menjelaskan visi misinya akan memiliki kerawanan prestasi. Padahal kita butuh sosok yang punya prpogram lebih dari Pakde Karwo.

Sayangnya, sampai hari ini kedua pasangan belum mempertaruhkan visinya. Keduanya baru mempertaruhkan dalam sisi branding, tegas Wawan Sobari.

Milsanya Khofifah membranding kerja, Lalu Gus Ipul soal apa lagi. Dengan demikian sebenarnya dua Cagub itu belum menawarkan gagasan dan program yang kongkrit.

Wawan Sobari menginginkan Cagub lebih dulu menawarkan programnya. Sehingga warga sudah bisa menentukan pilihanya. Biasanya Program disampaikan dihadpan sidang paripurna DPRD Jawa Timur . Harusnya , sudah bisa disampaikan kepada masyarakat mulai awal.

Lalu bisa kah dua Cagub ini mempetahankan icon Jawa Timur, atau bahkan memiliki icon baru lagi. Jangan lupa , Jawa Timur gudangya prestasi, gudang inovasi. Sebab itu Jatim membutuhkan pemimpin yang tidak sekedar cerdas melainkan juga kritis.

Selama ini warga hanya disuguhi dengan program program turunan. Misalnya Rp 50 juta untuk satu desa. Tapi sebenarnya yang diperlukan itu adalah dengan Rp 50 juta itu hasilnya apa. Sampai hari ini warga juga tidak mengerti progresnya.

Menjawab pertayaan soal pragmatisme pemilih dalam Pilgub, Wawan Sobari meyatakan bahwa pragmatisme dalam pengertian materi sih tidak. Tapi pragmatisme mencari aman, ya. Milsanya, ah visi misi ya hanya begitu begitu saja, lalu, ya sudah apa kata hati dibilik.

Ini berbeda dengan calon pemimpin kepala daerah yaitu Bupati/Walikta karena langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Padahal pemimpin Jawa Timur itu mengelola APBD Rp 30 triliun. Bahkanb, untuk lima tahun akan datang bisa Rp 40 triliun. Kita butuh pemimpin untuk bisa mengelola Rp 40 trilun itu,bukan menghabiskan. Nah kalau pemimpinnya tidak cerdas,apalagi tidak kritis akan sangat berbahaya bagi Jawa Timur.

Untuk Pilgub Jawa Timur kali ini, menurut Wawan yang perlu di waspadai adalah bukan soal elektabilitas calon melainkan cara cara Black Campaign (kampanye hitam) terhadap Calon/Wakil Gubernur. Kita baru saja melihat ganasnya black campaign diawal pencalonan.

“Mundurnya Anas karena black campaign. Jadi memilih pemimpin itu juga tidak bisa lepas dari rekam jejak calon pemimpin itu sendiri. Black campagin akan muncul mendekati hari H-nya. Kalau hanya sekedar negative campagign itu hal yang wajar saja. (min)