Saat ini, hanya ada dua geopark di Indonesia telah masuk warisan UNESCO, yakni Geopark Gunung Batur (Bali) dan geopark Gunungsewu (Daerah Istimewa Yogyakarta).
“Rencananya, tahun ini juga (2018-red), kita akan usulkan Banyuwangi sebagai taman nasional geopark,” kata Mirawati yang juga mantan Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB ini.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merasa senang atas kedatangan tim Jejaring Geopark. Usulan ini, kata Anas, melengkapi prestasi Banyuwangi di mana Taman Wisata Alam Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai jaringan Cagar Biosfer dunia oleh UNESCO) pada Maret 2016 lalu.
Menurut Anas, dengan ditetapkannya Banyuwangi sebagai taman nasional geopark akan menjadi nilai tambah bagi Banyuwangi. “Dengan menjadi geopark, ada beberapa keuntungan yang didapatkan. Pertama, adalah keuntungan ekologi. Artinya, sumber daya alam (SDA) hayati dan budaya dalam cagar biosfer terlindungi dan terkelola dengan baik,” ungkap Anas. (ari)