”Sebagai kerangka dari Smart Kampung Banyuwangi, program ini disebut Kampung e-Learning. Jadi nanti pelajar-pelajar di desa bisa belajar lewat sistem ini. Yang tidak punya smartphone belajarnya di balai desa. Sudah disiapkan pula agenda belajar bareng di balai desa dengan sistem ini,” ujarnya. ”Jadi bimbelnya di balai desa, berbasis online, sangat membantu para pelajar desa yang tak harus ke pusat kota untuk dapat bimbel,” ungkapnya.
Ditakatan Anas, program ini digenjot di desa sebagai bagian untuk menyukseskan Nawacita Presiden Jokowi, terkait komitmen membangun bangsa dari pinggiran. Langkah ini juga dilakukan sebagai wujud komitmen mewujudkan pemerintahan kolaboratif, di mana sejumlah inovasi sosial telah dirangkul Pemkab Banyuwangi guna menyelesaikan problem masyarakat.
”Sebelumnya kami berkolaborasi dengan Gojek mengantar obat ke warga miskin. Lalu ada Ruangguru ini, dan ke depan kita siapkan beberapa model kolaborasi untuk memudahkan UMKM,” jelas Anas.
CEO Ruangguru Belva Syah Devara menambahkan, kolaborasi dengan Banyuwangi menjadi pengalaman baru bagi Ruangguru. Dia mengapresiasi komitmen Banyuwangi yang berupaya meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak desa melalui instrumen berbasis teknologi. ”Saya kira ini luar biasa, ini kerja sama pertama kami dengan pemerintah daerah. Kami sangat gembira, dan ini selaras dengan visi Ruangguru yang ingin membantu memeratakan kualitas pendidikan di Tanah Air,” papar Belva. Ruangguru sebelumnya juga diminta Presiden Joko Widodo untuk membantu peningkatan kualitas pendidikan nasional. (ari)