Komponen yang akan ditanggung, lanjut dia, mencakup biaya operasional dan SPP yang dihitung per siswa, yaitu untuk siswa dari keluarga tidak mampu akan diberikan beasiswa yang digunakan untuk biaya transportasi, pembelian peralatan sekolah dan pengadaan buku serta alat penunjang kecakapan khusus.
“Besaran dana akan disesuaikan untuk masing-masing daerah,” kata mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut.
Menyinggung soal Bosda Madin (Bantuan Operasional Daerah) Madrasah Diniyah, Gus Ipul berkomitmen akan tetap meneruskan. Bukan hanya bantuan operasionalnya saja, namun jumlah guru diniyahnya ditambah. Disisi lain isentifnnya dinaikan.
Hanya saja Gus Ipul belum bisa memerinci kenaikan insntifnya. Pasti kita sesuaikan dengan kondisi sekarang. Soal angkanya kita hitung lagi dan disesuaikan kemampuan APBDnya. Madin ini sudah berjalan sangat bagus dan kita banyak mendapat pujian dari luar.
Madin ini adanya hanya di Jawa Timur dan sudah menjadi bagian sejarah. Dukungan untuk para penghafal Al Quran juga sudah berjalan. Kita akan mendata lagi jumlah pastinya. Saat ini jumlahnya antara 1500 sampai 2000 penghafal Al Quran.
Proses pendataanya sama susahnya seperti guru Madin diawal awal dulu. Tapi harus kita lakukan supaya semuanya menjadi pasti. Beberapa tahun lalu saya usul kepada Pakde untuk segera diraliasikan, dan alhamdulillah mulai setahun lalu sudah direalisasi. “Semangat kita adalah memberikan apresiasi terhadap hafid hafidhoh,” kata Gus Ipul. (min)