Kalau dikatakan kurang, tentu ada yang kuranglah. Karena, tantangan kedepan lebih berat dan hari ini cukup berat. Kemarin koran-koran dan media online sebenarnya cukup berat, dia ini pajaknya tetap jalan sementara itu iklannya ke geogle ke facebook. “Tentu hal itu sangat berat buat media. Media ini sekarang hidupnya kembang kempis, maka sekarang mesti bersama-bersama. Harapan saya kedepan, media yang bisa mencerdaskan dan memandu rakyat tetap berbuat inovatif dan kreatif,” jelas Anas.
Menurutnya, setiap orang punya kekurangan. Tapi, kedepan harus disempurnakan. Setiap institusi punya kekurangan. “Harapan saya ke PWI bisa mengkonsulidasi supaya kedepan lebih kreatif, kita butuh wartawan dan media yang inspiratif karena saya juga banyak belajar dari media,” beber bupati Anas.
Sementara itu, Walikota Cilegon mengaku bangga melihat Banyuwangi yang maju itu. Kreasi dari Bupati Anas melebih dari bupati yang lain. Walikota melihat dari pelayanan publik yang ada front officenya. Sekarang Bupati Anas menggerakkan sanitasi yang sehat, mulai sekolah, kantor dan lain sebagainya.
“Saya kira itu saya berikan penghargaan yang tinggi. Mudah-mudahan Banyuwangi makin maju melalui pers. Disampaikan juga tentu dengan pers harus lebih kerjasamanya. Saya kira itu saja. Karena, saya itu belajar ke Banyuwangi dalam perencanaan atau cimeral namanya. Nanti kita kerjasama dengan bupati banyuwangi dan kita akan mengadopsi sistem yang telah dilaksanakan Banyuwangi sangat bagus. Saya datang ke Banyuwangi atas rekomendasi KPK. Saya ikuti rekomendasi KPK itu,” ujarnya (ari)
