Selain itu, kata Nur, vaksin difteri ini bukan untuk anak-anak, tetapi untuk kalangan dewasa saja. Kenapa pelaksanaan hanya dibatasi 175 orang personel. Karena, hal itu disesuaikan dengan penganggaranya setahun sekali. “Kita vaksin banyak nggak harus difteri, ada hepatitis B, vaksin kanker serviks dan banyak lagi. Jadi, tidak hanya melulu vaksin difteri, masih banyak vaksin yang lainya,” beber pria tambun itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Dr Lestariyono menyatakan kalau di Banyuwangi masih melakukan pendataan. Karena, barangnya sudah ada, tetapi masih di Jawa Timur. “Yang jelas, vaksin difteri itu bukan untuk anak-anak, tetapi untuk orang dewasa. Jadi, Banyuwangi siap melaksanakan vaksin difiteri,” ujar dokter yang akrab disapa dr Rio itu. (ari)
