KEDIRI – TA (12) salah satu pelajar SD kelas V di Kota Kediri, Sabtu (27/1/2018), masih dirawat intensif di RS Bhayangkara, yang diduga usai dikeroyok teman sekolahnya sendiri, menuai titik terang. Pemicunya, korban menolak saat dipalak oleh temannya sendiri.
Hal itu, dibenarkan oleh Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi, memang korban sering mengaku dimintai uang jajan atau dipalak oleh teman sekolahnya.
Dari pengakuan korban, memang dirinya kerap kali dimintai uang jajan oleh teman sekolahnya. Hingga, puncaknya Kamis (18/1/2018) lalu, korban menolak dan dikeroyok oleh 3 orang temannya.
” Korban TA, memang sering dimintai uang atau dipalak oleh temannya sendiri. Namun, karena menolak akhirnya TA dihajar temannya yang sama sama kelas V SD,” ucap Kapolresta Kediri.
Bahkan, para pelaku juga mengancam korban agar tidak melapor orang tua dan pihak guru. Apalagi setelah menerima penganiayaan tersebut, para terduga pelaku mengancam korban agar diam dan tidak mengadu.
“Korban ini diancam agar tidak lapor orang tua dan guru setelah dianiaya dan dipalak uang jajan, total sementara ada 3 orang siswa yang diduga pelaku penganiayaan,” imbuhnya.
Diuraikan Kapolresta Kediri, petugas yang menangani kasus ini sempat kesulitan, lantaran orang tua korban tidak segera melaporkan kejadian penganiayaan yang menimpa anaknya, beberapa hari lalu
Namun, laporan dari Babinkamtibmas Kelurahan Pakunden yang mengetahui kejadian penganiayaan ini, pihaknya segera memintai sejumlah keterangan, termasuk orang tua korban, korban TA dan pihak sekolah.
“Awalnya orang tua korban tidak melapor, hingga Babinkamtibmas saya mendengar dan memeriksa, akhirnya unit Reskrim langsung menyelidikinya. Karena ini menyangkut anak, kami juga menanganinya sesuai aturan penyelidikan kasus yang melibatkan anak juga,” pungkas Kapolresta Kediri
Sementara,hingga berita ini ditulis, sejumlah anggota Pelayanan Perempuan dan Anak Polresta Kediri melakukan penjagaan di ruang korban dirawat, yakni ICU Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.(bud)