Gubernur Jatim : Masyarakat Harus Diajari Penanganan Darurat Terpadu

Gubernur Jatim :  Masyarakat Harus Diajari Penanganan Darurat Terpadu

Ditambahkan, jumlah fasilitas kesehatan tersebut telah membawa kinerja kesehatan Jatim pada trend yang benar.

Misalnya, pada tahun 2016 angka kematian ibu (AKI) di provinsi ini tercatat sebanyak 91 per 100 ribu kelahiran hidup, dibanding nasional sebanyak 328 orang. Demikian pula untuk angka kematian bayi (AKB) sebanyak 23,6 per 1.000 kelahiran hidup,yang angka tersebut dibawah rata rata nasional.

Menurut Pakde Karwo, kenaikan pendapatan perkapita Jatim yang pada Desember 2009 sebesar Rp. 18,47 juta meningkat menjadi Rp. 51,75 juta pada Desember 2017 dan ketersediaan beragam fasilitas kesehatan tersebut Jatim juga berhasil mendorong keberhasilan penanganan berbagai penyakit.

Misalnya, pada tahun 2016 penanganan penyakit kusta mencapai 91 persen, angka kesuksesan mengobati TB mencapai 92 persen, dan penderita HIV mendapat obat antiretroviral (ARV) mencapai 78 persen.

“Keberhasilan tersebut, juga tidak terlepas dari adanya standarisasi pelayanan rumah sakit, serta program preventif pengendalilan penyakit menular dan program ibu hamil, serta upaya peningkatan kesehatan keluarga,” ujarnya sambil menambahkan dua program pentingnya lainnya yakni peningkatan kesehatan keluarga serta program promotif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau biasa disebut GERMAS.

Kegiatan yang diikuti seribu dokter umum dan dokter berbagai spesialisasi dari seluruh Indonesia ini mengajarkan tentang penanganan gawat darurat secara komprehensif karena kondisi kegawatdaruratan bisa mengancam jiwa penderita. (min)