Surabaya – Mantan Ketua timses pasangan Karsa yang kini menjadi konsultan politik Martono mengatakan ada perbedaan komitmen antara pasangan Bakal calon gubernu/wakil gubernur (Bacagub-Bacawagu) Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dengan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno.
Perbedaan itu pada komitmen mensejahtrakan masyarakat Jawa Timur dan melanjutkan program pembangunan pada Pakde Karwo kedepan.
Selain itu juga menyangkut soal pengentasan kemiskinan yang sudah di capai oleh Gubernur Soekarwo. Ini penting karena menjadi program prioritas. ungkap Martono kepada korantransparansi di Grahadi Surabaya, Jumat (19/1/2018).
Dalam padangan Martono yang juga salah seorang Dosen di Universitas Surabaya (UBAYA) itu, ketiga program yang dikembangkan Pakde Karwo dan Gus Ipul, pasangan Khofifah-Emil Dardak, lebih kongkrit. Itu sejalan dengan program Kementrian Sosial semasa dijabat Khofifah.
Penjabarannya, Khofifah menyampikan kepada masyarakat dengan bahasa yang gampang dipahami.
Program Khofifah-Emil yang bisa ditawarkan kepada masyrarakat itu muaranya tetap pada peningkatan kesejahrraan masyarakat
Dikatakan, kampanya dengan menyodorkan program kerja ketimbang hura hura, kata Martono sangat berbeda. Masyarakat kita begitu mudah membaca mana yang kepentingan orang banyak dan bersifat pribadi.
Dalam kontek Pilgub Jawa Timur kata Martono tetap menjadi pesta demokrasi yang sangat menarik. Karena untuk ketiga kalinya bertemu. Hanya bedanya, dulu Khofifah lawan politik Pakde, sekarang Pakde Karwo mengusung Khofifah. Tapi ya inilah politik. Semuanya bisa terjadi.
Dengan Gus Ipul saya tetap sahabat. Tapi pilihan politik mungkin beda. Sekarang saya diminta untuk menjadi pendamping politik Khofifah. tegas Martono. (min)
