Jatim Ingin Menyelematkan Pembinaan Sepakbola Nasional

Jatim Ingin Menyelematkan Pembinaan Sepakbola Nasional

Salah satu keputusan Kongres PSSI 2018 di ICE BSD Tangerang Selatan, Sabtu (13/2) lalu, ialah perubahan format strata kompetisi dari rencana 4 kasta menjadi tetap 3 kasta. Amir Burhanudin, SH, Sekretaris Umum, Asosisasi Provinsi PSSI Jawa Timur, merupakan salah satu dari pengusung usulan strata kompetisi yang tetap 3 kasta tersebut.

Tarik ulur kompetisi Liga Indonesia tetap menjadi 3 kasta, dikarenakan hasil Kongres PSSI tahun 2017 dianggap keputusan yang eksrim (reformasi pengelolaan sepakbola Nasional), dimana kompetisi Liga 2 (profesional) terdapat 40 klub yang terdegradasi alias tidak masuk 24 besar, dimana 40 klub tersebut berkeinginan tetap bertahan di kasta profesional dengan sebutan Liga 2-B, dan yang sudah masuk 24 besar menjadi Liga 2-A. Namun, hal tersebut mengundang pro dan kontra di kalangan peserta kongres karena sangat tidak elok, bahkan sangat memalukan bila di negara besar masihada Liga profesional, tetapi justru pengelolaannya tidak profesional, karena tidak mampu membuat iklim kompetisi yang sehat, hebat, dan bermartabat.

Bagaimana sesungguhnya perdebatan dalam Kongres yang cukup alot, dan harus dipersiapkan dengan matang sampai pukul 04:00 (Sabtu, 13/1) dini hari? Berikut ini wawancara wartawan Transparansi dengan Amir Burhanudin, di sela-sela Kongres PSSI dan pertandingan persahabatan Indonesia versus Islandia, sekaligus peresmian stadion GBK oleh Presiden RI Joko Widodo, (Minggu, 14/1).

Bagaimana tentang format kompetisi 2018 di pra Kongres sampai diputuskan pada Kongres Biasa?
Memang ceritanya panjang, dan kalau harus mengikuti arus pembinaan dengan pola terus menerus memberi kesempatan klub-klub di level amatir selalu berubah-ubah, demikian juga kalau sampai diwacanakan adanya Liga 2-B yang katanya profesional, juga tidak jelas, maka ke depan, pembinaan dan pemantauan pemain dari kompetisi amatir ini dan semi profesional yang masih abu-abu itu, bakal menambah kerumitan seleksi pembinaan pemain muda yang hebat dan berbakat.

Oleh karena itu, keputusan Kongres PSSI tahun 2018 yang baru berakhir itu sudah tepat, walaupun tidak mungkin menampung semua aspirasi, termasuk klub-klub di Jatim dan nasional lainnya, bahkan ada klub legendaris juga. Sebab memutuskan sesuatu untuk kepentingan nasional harus berani dan mau berkorban.

Berarti ada yang dikorbankan?
Tidak juga, bahkan di masa transisi ini masih diberi kesempatan dengan hak istimewa untuk masuk babak 64 nasional. Artinya 40 klub yang diwacanakan akan berada pada kasta kompetisi tersendiri menjadi tidak perlu, dengan diberikan hak privat langsung masuk 64 putaran Nasional memperebutkan tiket 3 terbaik masuk ke Liga 2 kembali, sehingga iklim kompetisi akan sehat dan hebat.