Wali kota menambahkan anomali cuaca yang tidak menentu ini, tidak hanya dirasakan warga Indonesia tetapi sebagian besar orang di negara-negara dunia juga merasakan hal aneh dan bingung melihat perubahan iklim saat ini.
Ia mencontohkan ungkapan yang disampaikan Duta besar Kroasia beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Jakarta, bahwa anomali cuaca di Jakarta sangat berbeda dari biasanya.
“Musim penghujan seperti ini kan biasanya Jakarta sering diguyur hujan, tapi kok sekarang jarang, ini kan lucu,” ujarnya.
Dampak lain dari perubahan iklim, kata wali kota adalah gangguan terhadap bahan pangan yang diakibatkan oleh global warning. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengingatkan bahwa bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami kesulitan dalam masa panen.
“Kalau warga punya uang banyak, jangan dihambur-hamburkan hanya untuk makan, nanti kalau sudah langka dan akhirnya harga melambung tinggi kita sendiri yang akan sulit,” ujarnya. (fir)