Edy Rahmayadi : PSSI Masih Menangis

Edy Rahmayadi : PSSI Masih Menangis

Jangka panjang program PSSI, lanjut Edy, menjawab tahun 2045, satu abad Indonesia merdeka, maka kita bidik dari sekarang mendidik pembinaan usia 12 tahun dari sekarang.

Edy menjelaskan, bahwa tahun 2020 harus dipikirkan evaluasi secara cermat hasil Asian Games 2018, setelah itu baru melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menyongsong target 2034 sebagai tuan rumah Piala Dunia.

“Saya mengusulkan kalau perlu Kongres tahunan ini berpikir lebih serius memikirkan target ini, walaupun harus bermalam atau menambah jadwal Kongres,” katanya.

Ia menjelaskan, untuk mewujudkan itu Kongres nanti sekretaris jenderal akan memaparkan apa dan bagaimana, mewujudkan program sampai Indonesia emas 2045 atau satu abad Indonesia merdeka. Indonesia Emas.
Suwarno sebelumnya mengatakan, bahwa PSSI harus merancang program jangka panjang 2045, dan jangka pendek untuk menjawab keinginan dan harapan masyarakat dengan prestasi.
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono dalam penyampaian materi perubahan statuta menyampaikan ada 5 perubahan pokok dan penting yang langsung disetujui Kongres.

Pertama, Hirarki organisasi ditambahkan Askab/Askot; Kedua, Badan Hukum klub PSSI (perusahaan atau yayasan), Ketiga, Pengembangan sepakbola tidak boleh berhenti di Asprov atau klub, Keempat, Lembaga terafiliasi, harus menjadi bagian karena dinamika SSB dan akademik harus sejalan dan satu visi dengan PSSI. Dan kelima, jumlah voter serta merta masih representasi Kompetisi 2017 34 Asprov, 4 member, 18 Liga 1, 16 Liga 2, 16 Liga 3, dan 8 Liga 4, dan
Komite Tetap yang berjumlah 17 akan diubah menjadi 12, dan beberapa amandemen statuta ini langsung disetujui.

Setelah perubahan statuta, agenda pertama secara resmi ditutup dan akan dilanjutkan dengan agenda dan voter hasil kompetisi 2017. Sebab Kongres pertama peserta masih dipresentasi Kongres Ancol dan Bandung. (JT)