Opini  

Catatan Cak Transparansi : Politisi Wanita Berebut Tahta, Indahnya Khofifah versus Puti

Catatan Cak Transparansi : Politisi Wanita Berebut Tahta,  Indahnya Khofifah versus Puti

PANGGUNG Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) di Provinsi Jawa Timur, tiba-tiba saja menjadi sebuah pertarungan politisi wanita atau aktifis wanita. Sejak tarik ulur siapa calon yang paling sesuai dengan perkembangan provinsi paling ujung timur di Pulau Jawa ini, nama-nama politisi pria menghiasi pohon-pohon reklame politik.

Baliho dan berbagai aksesoris ajakan berpolitik untuk memilih calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur sudah menyebar ke seluruh penjuru, bahkan menebar pesona massa dengan berbagai kampanye terselubung.

Pukul 00:00 hari Kamis, tanggal 11 Januari 2019, sebagai batas waktu tidak ada lagi pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pemilihan Gubernur di Jawa Timur, tercatat secara administrasi hanya dua pasangan calon, menghiasai Pilkada serentak se Indoensia di 171 daerah, 17 di antaranya Pemilihan Gubernur. Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Dardak dan Saifullah Yusuf dengan Puti Guntur Soekarnoputra.

Panggung politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Jawa Timur secara resmi menjadi bagian dari kompetisi politisi wanita merebut tahta, Jatim-1 (Gubernur) dan Jatim-2 (Wakil Gubernur). Rekam jejak politisi wanita itu, memang berbeda dalam panggung organisasi politik maupun komunitas perjuangan sebagai aktifis. Sehingga, 6 bulan ke depan, tepatnya tanggal 27 Juni 2018, peta pemilih bakal menjadi ’’warna pelangi’’.