Ditambahkan olehnya, pengaruh media sosial di tengah kehidupan masyarakat Indonesia tidak dapat dibantah semakin besar.
Namun harus dipahami bahwa tidak semua informasi yang beredar di media sosial faktual. Bahkan, tidak sedikit informasi melalui media sosial yang diproduksi pihak tertentu untuk sekadar menghancurkan kredibilitas pihak lain. Termasuk di dalamnya dengan menggunakan akun anonim yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Ruang redaksi media siber yang menghormati kode etik jurnalistik berperan sebagai clearing house yang membantu masyarakat untuk mengetahui mana informasi atau kabar bohong dan mana yang faktual,” masih katanya.
Media siber, demikian Teguh, juga berperan dalam mengeliminir ujaran kebencian yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. (mat)