Jakarta – Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) tidak mengincar prestasi tinggi dalam turnamen tenis beregu khusus putra, Piala Davis pada Februari 2018.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Pelti Dedy Prasetyo menyatakan target Indonesia yang dalam edisi 2018 ini masih berhak berlaga di Grup II Zona Asia/Oseania, adalah untuk pembinaan.
“Untuk tahun ini dalam Davis, kami tak mengincar prestasi, namun target besarnya adalah pembinaan dengan pertimbangan tenis Indonesia dewasa ini,” kata Dedy di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut, kata Dedy, tidak terlepas dari sudah cukup lamanya Indonesia nir-prestasi dalam ajang Piala Davis ini meski sebenarnya memiliki potensi yang tidak bisa dibilang jelek.
“Sudah cukup lama kita kalah di ajang itu, mana bisa langsung saat ini menang, dengan perkembangan yang ada dalam tenis, karenanya untuk target tahun ini kami hanya mau memberi semangat pemain muda sambil mencoba sekuat tenaga berharap bertahan di grup II dan tahun depan lebih baik dan jangka panjang,” ujarnya.
Apa yang diungkapkan oleh Deddy yang juga saat ini turut melatih tim piala Davis Indonesia itu, juga diungkapkan oleh Ketua Umum PP Pelti Rildo Ananda Anwar yang menyatakan Piala Davis 2018 adalah langkah besar tenis Indonesia dalam lima tahun terakhir.