Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, pasti dengan berbagai pandangan pakar ekonomi, sesuai dengan kepentingan masing-masing dalam memandang untuk kepentingan tertentu, sehingga kepakaran para ilmuan sebagai tanggung jawab moral memperjuangkan kesejahteraan manusia, kadang harus dijual belikan dengan kepentingan perut atau kepentingan lain yang lebih menjanjikan.
Tanpa memberikan ukuran secara detail dengan angka-angka, khusus perkembangan pertumbuhan ekonomi, seorang teman pedagang di Tanah Abang Jakarta menceritakan, bahwa pada tahun 1992, pedagang Tanah Abang sekitar 20 ribu orang dengan perputaran uang mencapai sekitar 5 triliun rupiah setiap hari.