Banyuwangi – Wartawan tidak hanya mampu menulis dan menulis berita saja. Tapi juga ikut memperjuangkan KONI dan Cabor untuk membina atlet agar berprestasi.
Itulah saat Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi melakukan audiensi bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi. Langkah ini merupakan tahap awal jalinan kebersamaan secara utuh dengan seluruh anggota tubuh induk organisasi olahraga di Banyuwangi itu.
Ketua Umum SIWO PWI Banyuwangi, Fredy Rizki Manunggal menyatakan kalau audensi ini memiliki makna yang cukup bagus. Karena, kata Fredy, SIWO ini merupakan organisasi profesi wartawan yang diakui oleh dewan pers di bawah wadah kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). “PWI ini lengkap, ada beberapa bidang yang membagi di dalam kepengurusannya. Termasuk bidang itu adalah SIWO yang fokus untuk olahraga,” tandasnya.
“Tidak hanya itu, SIWO juga berharap tidak sekadar penyambung lidah, tetapi juga ikut mewarnai perjuangan KONI dan Cabor untuk membina atlet agar berprestasi,” ungkap Fredy.
Dalam pertemuan itu, Fredy juga menjelaskan mengenai organisasi SIWO. Menurutnya, SIWO merupakan organisasi profesi wartawan yang diakui oleh dewan pers di bawah wadah kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Hal lain yang menjadi agenda ke depan bersama KONI Banyuwangi, SIWO menginginkan agar diadakan pelatihan singkat. Meliputi, pengetahuan mengenai istilah dalam olahraga dan pengetahuan baru di masing-masing cabor. “Nantinya diharapkan agar kita ini tidak salah menulis, intinya kita ingin belajar bersama mengenai berbagai hal dan istilah dalam olahraga,” beber wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi itu..
Tak sekadar melakukan audiensi, SIWO Banyuwangi juga memberikan beberapa opsi dan saran untuk kebesaran KONI. Di antaranya, mengingatkan mengenai pentingnya sport science, sinergitas antar institusi, pembinaan atlet di usia muda dan penyelenggaraan kegiatan keolahragaan.
“Sport science ini penting, karena demi pembentukan awal bagi atlet, pembinaan atlet usia dini juga harus dimulia karena sebagai regenerasi atlet pada cabor ke depannya. Sementara untuk kejuaraan-kejuaraan cabor ini mohon kiranya SIWO ini bisa dilibatkan agar efek dari pembinaan yang dilalui juga dapat menjangkau sisi lainya,” tandas Ketua Pokja KONI dan Dispora Banyuwangi, SIWO Banyuwangi, Sumarsono.
Ditempat yang sama, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi, Michael Edi Harianto, menyambut baik maksud dari SIWO ke kantornya. Menurutnya, ini merupakan langkah awal yang baik bagi KONI untuk memajukan olahraga di Banyuwangi agar lebih berprestasi.
“Pasca pertemuan ini, para ketua cabor akan kita beritahu pentingnya publikasi untuk mendorong semangat para atlit. Nanti kita perintahkan kepada sekretaris KONI agar berkoordinasi dengan SIWO,” ujar Michael.
Terkait beberapa saran dari SIWO, Michael menjelaskan, semua telah menjadi program kerja KONI Banyuwangi tahun 2018 mendatang. Tinggal, mengimplementasikan secara konkrit kinerja pada setiap cabor agar menunjukkan prestasi atletnya.
“Apapun itu pastinya dana ini menjadi hal yang terpenting. Kami telah meyakinkan kepada pemerintah untuk menambah dana pembinaan agar bisa meningkatkan prestasi yang ada di Banyuwangi. Dan saya menjamin bahwa uang yang dari pemerintah itu tidak akan dikorupsi sedikit pun,” tegasnya. (ari)