1.500 Hektare Padi di Bojonegoro Diserang Bakteri “Xanthomonas”

1.500 Hektare Padi di Bojonegoro Diserang Bakteri “Xanthomonas”

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kecamatan Kanor, Bojonegoro Iskak Riyanto menambahkan bahwa ciri-ciri tanaman padi yang terkena serangan bakteri “Xanthomonas”, yaitu daunnya muncul warna kuning setelah beberapa hari daun akan kering.

“Awalnya dipicu tanah yang pH-nya rendah (potential Hydrogen) atau asam. Sudah kita ukur pH-nya 4,6 dan idealnya adalah 6 hingga 7,” katanya yang mengukur pH tanah sawah di Desa Temu, Kecamatan Kanor.

Menurut dia, untuk penanganan dengan cara menyemprotkan bakterisida jenis “paenibacillus” yang merupakan agen hayati untuk mengendalikan bakteri “Xanthomonas” ramah lingkungan tanpa bahan kimia.

“Akan tetapi, ada juga insektisida yang mengandung kimia bisa dimanfaatkan untuk mencegah serangan bakteri Xanthomonas,” ucapnya.

Pengamat pertanian lainnya, Miftahul Huda mengatakan bahwa jika pH atau keasaman tanah sudah tinggi dia menyarankan kepada para petani untuk memakai pupuk organik.

“Jangan memanfaatkan pupuk Urea terlalu banyak karena akan meningkatkan tingkat keasaman tanah,”katanya.(jn)