Masalah DPT
Meski sudah berkali-kali melakukan pemilihan umum baik pilkada, pilpres maupun pemilihan legislatif (pileg), Endang mengaku bahwa verifikasi DPT masih menjadi persoalan.
“Yang jadi persoalan itu mengenai penetapat DPT karena kami tidak bisa verifikasi ke daerah masing-masing dan tergantung data dari Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri), contoh alamatnya berbeda, kecuali yang bersangkutan membawa KTP, lalu jika tidak terdapat dalam DPT yang ada di lapas ini, kita sarankan untuk membawa form A5 agar dapat memilih di sini,” jelas Endang.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas), terdapat 18.707 penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan negara (rutan) seluruh Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pilkada serentak 15 Februari 2017 dari 28 provinsi.
Rutan di DKI Jakarta memiliki pemilih terbanyak yaitu 5.128 orang, disusul provinsi Aceh sebanyak 3.394 pemilih, dan provinsi Banten sebanyak 2.218 pemilih. Ketiganya menyelenggarakan pilkada untuk memilih gubernur.
Rincian Daftar Pemilih Tetap (DPT) rutan dan lapas DKI Jakarta adalah Lapas Cipinang 1.221 pemilih, Lapas Salemba, 163 pemilih, Lapas Narkotika Jakarta 1.236 pemilih, Lapas Terbuka Jakarta 15 pemilih, Rutan Cipinang 1.477 pemilih, Rutan Jakarta Pusat 859 pemilih, dan Rutan Jakarta Timur 157 pemilih.
Berdasarkan data smslap.ditjenpas.go.id per tanggal 13 Februari 2017, jumlah warga binaan yang menghuni lapas dan rutan di seluruh Indonesia mencapai 209.053 orang dengan kapasitas 119.759 penghuni yang terdiri dari 65.802 tahanan dan 143.251 narapidana.(ant)