Gus Ipul mengatakan, generasi muda saat ini mengalami banyak tantangan, diantaranya adalah berita bohong atau hoax dan berita palsu, wacana-wacana yang mengandung unsur sara, dan tentu yang bisa mengancam perpecahan bangsa.
“Lewat seminar inilah kita ingin menggali dan mencari kira-kira apa saja yang perlu kita lakukan agar kedepan penggunaan internet ini untuk kemajuan, kebersamaan dan kalau perlu juga bisa untuk tempat menggalang kekuatan dalam rangkah membangun kebersamaan, rasa saling percaya dan mengembangkan budaya ilmiah di Indonesia,” tuturnya.
Menurut survei, lanjut Gus Ipul, yang menyebarkan berita bohong atau hoax ternyata bukan hanya dari kalangan orang-orang yang literasinya rendah. Banyak juga orang pinter yang menyebarkan berita hoax.
“Ternyata, orang-orang berpendidikan yang banyak mengembangkan berita-berita bohong atau hoax ini,” tandasnya.
Gus Ipul kembali menegaskan, ada sekitar 800 ribu lebih berita bohong atau hoax dan juga caci maki yang perlu mendapat perhatian bersama. Penegakan hukum itu penting, tetapi itu hanya 30 persen. “Sisanya 70 persen adalah membangun kesadaran masyarakat, pengert ian dan budaya berpikir ilmiah,” ucapnya. (min)