Idealisme Media Terkikis Kepentingan Pengusaha

Idealisme Media Terkikis Kepentingan Pengusaha

Surabaya (MT) – PERS di Indonesia maju dengan pesat. Sejumlah perusahaan media massa berskala besar bermunculan mewarnai perkembangan dunia jurnalistik tanah air. Bahkan redaksi tidak berkutik sehingga mengikis idealisme wartawan yang berpengaruh pada media.

Media yang mampu mempengaruhi massa menjadi bidikan para pengusaha untuk melancarkan kepentingannya. Kondisi ini mempengaruhi idealisme media.

Idealisme pers akhirnya berhadapan dengan kepentingan politik pengusaha.Menurut pengamat media, Tjuk Suwarsono, aspirasi politik yang dimiliki pengusaha media massa adalah hal wajar. “Tak masalah pemilik punya aspirasi politik. Ini juga terjadi di Amerika. Cuma yang membedakan adalah keteguhan etika profesi,” ujarnya.

Di Amerika pemilik media tidak bisa berbuat seenaknya mempengaruhi redaksi. Karena pers dan industri memiliki ranah yang berbeda dengan yang lain. ” Karena itu harus dijaga dengan etika jurnalistik,” ungkap wartawan senior ini.

Menurutnya, idealisme media saat ini mulai terkikis seiring masuknya sejumlah kepentingan pemilik perusahaan. Apalagi saat ini banyak pemilik media yang ikut aktif ke wilayah politik.

Sedangkan posisi redaksi sudah tidak berkutik. Kalau ada pegawai di redaksi yang memiliki idealisme akan tertekan dengan keinginan perusahaan. “Jika tidak ikut dirinya akan tersingkir,” ungkapnya.

Tjuk menambahkan, redaksi harusnya berdiri sendiri sehingga bisa  independen dan objektifitas sikapnya terjaga tanpa dicampuri oleh pemilik. “Lha masalahnya tidak ada pasal ini di undang undang pers. Artinya tidak ada larangan pemilik ikut mempengaruhi redaksi,” paparnya.

Dirinya menegaskan, hal ini yang menjadikan bebasnya pengusaha masuk di wilayah redaksi. “Karena tidak ada aturannya. Di tempat kita yang tidak diatur ya boleh, ini susahnya,” imbunya. (zal/abn)