Maka atas dasar itu, Aliansi Mahasiswa Indonesia menyatakan sikap antara lain:
Pertama, menolak dan mengutuk keras segala upaya pembungkaman suara mahasiswa yang dilakukan pemerintah di Bupe Cibuburrta pada 4-6 Februari 2017. Kedua, menolak segala klaim mahasiswa Indonesia dalam agenda tersebut, karena Mahasiswa Aliansi Indonesia secara khusus menegaskan akan senantiasa berada di dalam posisi yang menjunjung tinggi idealisme dan independensi sebagai kelompok intelektual.
Ketiga, menolak segala hasil dari Jambore Mahasiswa Buperta Cibubur dikarenakan forum tersebut sudah terkontaminasi dengan kepentingan penguasa dan kepentingan Partai Politik. Keempat, menyerukan kepada semua mahasiswa Indonesia untuk merapatkan barisan dan bergandeng tangan melawan segala upaya pembungkaman suara-suara mahasiswa yang dilakukan dengan cara apapun.
Kelima, mendesak kepada seluruh mahasiswa untuk membongkar aktor intelektual di balik agenda Jambore Mahasiswa. Keenam, mengecam aktor intelektual Jambore yang telah menggadaikan kepala mahasiswa untuk kepentingan politik pribadi dan golongan tertentu.
Ketujuh, menyerukan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk menyatukan kekuatan dengan komponen masyarakat dalam mengawal pemerintah dan tidak tergoda terhadap tawaran yang hanya untuk membungkam suara kritis. “Kami yakin sehebat-hebatnya skenario penguasa hari ini untuk melakukan pembungkaman suara dan gerakan masih kalah hebatnya dengan skenario Sang Maha Pencipta, yakni Allah SWT,” katanya.